Nama kalsedon atau chalcedony berasal dari bahasa Latin chalcedonius (atau calchedonius). Istilah ini pertama kali ada pada karya Pliny the Elder, Naturalis Historia untuk menyebut batuan Jaspis yang transparan.Istilah ini kemungkinan terinspirasi dari nama kota Chalcedon di Asia Kecil. Namun istilah khalkedon (χαλκηδών) juga muncul dalam Book of Revelation.
Batu kalsedon |
Meski memiliki senyawa kimia yang
identik dengan kuarsa, chalcedony bersifat lebih larut dibandingkan
kuarsa pada temperatur yang rendah. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh
kristal chalcedony yang lebih halus sehingga memiliki rasio luas
permukaan dan volume yang lebih tinggi. Kelarutan yang lebih tinggi ini
juga diperkirakan karena keberadaan moganit.
Kalsedon merupakan batu yang umum
dijadikan permata berukir pada zaman dahulu. Namanya diambil dari nama
sebuah kota Yunani kuno, Kalsedon (di Asia Kecil), yang pernah menjadi
sumber mineral tersebut. Ada juga yang menyebut bahwa kalsedon adalah
bahan baku pembuatan a fondasi ketiga tembok Yerusalem Baru.
Tidak seperti batu-batu kuarsa
lainnya yang seperti Kristal, alsedon banyak berlubang-lubang lembut,
sehingga gampang untuk diberi warna-warna khusus dalam batu tersebut.
Batu kalsedon tertentu akan mengkilau dari dalam setelah dipoles secara
teratur. Namun warna yang paling banyak ditemui dari batu kalsedon
adalah warna putih sampai abu-abu, biru-keabu-abuan dan colat terang
sampai coklat gelap.
Jadi memang alasan kalsedon menjadi
batuan yang cukup mahal karena memang batu jenis ini langka dan
kegunaannya pun sangat banyak. Ada yang menyebut bahwa kalsedon juga
bisa menyembuhkan salah satu penyakit mata. Entah hal ini benar atau
tidak, yang jelas batu kalsedon adalah salah satu kekayaan alam yang
berada di Pacitan.
0 komentar:
Posting Komentar